Stok Langka, Harga 1 Drum BBM di Nduga Papua Capai Rp5 Juta
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge,
mengungkapkan bahwa terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di
Kabupaten Nduga, Papua.
Hal tersebut ia sampaikan untuk merespons Kapolres Nduga, AKBP Muhammad Darodjat Daimboa yang mengungkap berdasarkan pantauan polisi di sejumlah kebutuhan pokok yang didatangkan dari luar Kabupaten Nduga seperti beras dan telur termasuk BBM sudah tidak tersedia di beberapa kios dan toko yang ada di Kota Kenyam.
"Jika pun tersedia, harganya bahkan mencapai Rp 100 ribu per liter, bensin 1 drum saja mencapai Rp 5 juta," katanya kepada RRI, Jumat (24/4/2020).
Selain BBM, katanya yang mulai langka dan stok menipis adalah sembako. Padahal ia sudah mengimbau semua pihak agar tidak menaikkan harga di tengah pandemi covid-19.
"Sembako di kios juga sudah minim. Padahal sudah diimbau agar tidak menaikkan harga," katanya
Ia menjelaskan hal tersebut terjadi diakibatkan kebijakan pembatasan aktifitas pesawat maupun kapal untuk keluar masuk wilayah Kabupaten Nduga yang dikeluarkan Pemda setempat sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona ke wilayah itu.
"Melalui edaran Bupati tertanggal 21 April 2020, pesawat dan kapal barang kembali diperbolehkan untuk memasuki wilayah Kabupaten Nduga. Namun tetap mengedepankan prosedur pencegahan Covid-19, diperkirakan dalam beberapa hari ke depan kondisi itu akan kembali normal seperti sedia kala," imbuhnya. (Melkias Tangkelangan/TYS/Foto:SeputarPapua).
sumber http://rri.co.id
Hal tersebut ia sampaikan untuk merespons Kapolres Nduga, AKBP Muhammad Darodjat Daimboa yang mengungkap berdasarkan pantauan polisi di sejumlah kebutuhan pokok yang didatangkan dari luar Kabupaten Nduga seperti beras dan telur termasuk BBM sudah tidak tersedia di beberapa kios dan toko yang ada di Kota Kenyam.
"Jika pun tersedia, harganya bahkan mencapai Rp 100 ribu per liter, bensin 1 drum saja mencapai Rp 5 juta," katanya kepada RRI, Jumat (24/4/2020).
Selain BBM, katanya yang mulai langka dan stok menipis adalah sembako. Padahal ia sudah mengimbau semua pihak agar tidak menaikkan harga di tengah pandemi covid-19.
"Sembako di kios juga sudah minim. Padahal sudah diimbau agar tidak menaikkan harga," katanya
Ia menjelaskan hal tersebut terjadi diakibatkan kebijakan pembatasan aktifitas pesawat maupun kapal untuk keluar masuk wilayah Kabupaten Nduga yang dikeluarkan Pemda setempat sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona ke wilayah itu.
"Melalui edaran Bupati tertanggal 21 April 2020, pesawat dan kapal barang kembali diperbolehkan untuk memasuki wilayah Kabupaten Nduga. Namun tetap mengedepankan prosedur pencegahan Covid-19, diperkirakan dalam beberapa hari ke depan kondisi itu akan kembali normal seperti sedia kala," imbuhnya. (Melkias Tangkelangan/TYS/Foto:SeputarPapua).
sumber http://rri.co.id