Highlight

THE WINNER ITU TAK HARUS PINTER



Kembali senada dengan ungkapan Pak Mendikbud Nadiem Makarim yang mematahkan mitos tentang NIM,IPK dan rangking. Beliau menjelaskan bahwa NIM,IPK dan rangking bukan faktor utama penentu kesuksesan. Karena IQ adalah urutan ke 21 dalam faktor penentu kesuksesan.

Pak Nadiempun senada dengan teori EQ yang dikemukakan oleh Daniel Golemen bahwa faktor IQ hanya berperan 20% dalam kesuksesan. Lantas yang menduduki puncak teratas dalam  menyumbang kesuksesan apa sajakah??.

Dan ternyata dari semua faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan mendusuki peringkat atas adalah kejujuran,kedua disiplin sampai yang kesebelas adalah kemampuan menjual ide.Kalau kita menguarai satu-persatu dari faktor pencetus kesuksesan itu semuanya adalah hasil attitude untuk itu jika kita ingin sukses meraih predikat "the winner" maka mulai sekarang perbaiki dulu attitudemu.

The winner tak harus pinter karena pinter itu bagi sebagian orang berkorelasi dengan kemampuan kognitif atau IQ.Karena pada kenyataanny banyak orang pintar yang tidak jujur banyak orang pintar yang tidak mudah bergaul dan banyak orang pintarpun yang tidak kreatif.

Jadi tidak perlu minder kalau toh dulu jaman kita sekolah mungkin kita meraih peringkat terbawah karena itu bukan indikator kita gagal dalam melangkah. Banyak dilingkungan masyarakat kita orang-orang hebat berasal dari mereka yang kurang berprestasi disekolahnya.

Mereka mampu menjadi orang hebat bisa juga karena mereka "nekat".Nekat disini artinya tak ada rasa ketakutan dalam diri mereka untuk meraih yang ingin mereka dapat termasuk menganggap hambatan sebagai tantangan.Nyali mereka besar sebesar angan-angan yang mereka cita-citakan.

Karakter orang nekat biasanya dimiliki oleh para pengusaha,mereka berani berspekulasi untuk meraih yang mereka ingini. Tentunya tetap diiringi dengan attituude yang baik usaha dan do'a yang tak pernah henti tiap detik.

Yakinlah bahwa setiap kita adalah "the winner walaupun mungkin kita tak cukup pinter" tapi kita mampu melakukan apapun dengan bener.
Oleh Nur Chasanah, S.Psi