Highlight

21 Balai POM Dikerahkan Tangani COVID-19


Sebagai anggota tim pengarah dan tim pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Badan POM melalui Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) dan 21 Balai Besar/Balai POM yang memiliki alat RT-PCR disiagakan untuk membantu percepatan pengujian COVID-19 di daerah. 
“Dengan mengerahkan segala sumber daya di pusat dan daerah, kami berupaya seoptimal mungkin membantu percepatan penanganan COVID-19, termasuk penyediaan laboratorium pengujian spesimen,” ungkap Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito di Jakarta, Rabu (20/5/2020).
"Badan POM siap mendukung pengujian spesimen COVID-19 dengan peminjaman instrumen RT-PCR, Sumber Daya Manusia (SDM) penguji, maupun pengujian hasil ekstraksi spesimen bila terjadi peningkatan kasus COVID-19 yang signifikan di daerah," imbuhnya.
Lebih lanjut Penny K. Lukito memaparkan bahwa lima laboratorium Badan POM siap mendukung percepatan pengujian spesimen COVID-19.
“Kapasitas pengujian spesimen COVID-19 sebanyak 300 sampel/hari oleh PPPOMN, 200 sampel/hari oleh Balai POM di Gorontalo, 150 sampel/hari oleh Balai Besar POM di Makassar, 90 sampel/hari oleh Balai Besar POM di Jayapura, dan 180 sampel/hari oleh Balai POM di Ambon,” jelasnya.
Hingga saat ini ada empat laboratorium Badan POM telah operasional melakukan pengujian COVID-19. Laboratorium PPPOMN menguji 868 spesimen dari RS Darurat Wisma Atlet dan Asrama Haji serta Balai POM di Gorontalo menguji 730 spesimen atas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Selain itu, laboratorium Balai Besar POM di Jayapura dan Balai POM di Ambon masing-masing telah menguji 41 dan 153 sampel ekstraksi RNA spesimen COVID-19.
Bahkan sudah tercatat 16 Balai Besar/Balai POM yang memiliki RT-PCR telah atau dalam proses meminjamkan peralatan pengujian berupa RT-PCR dan pendukungnya kepada laboratorium di 16 provinsi. Ke-16 provinsi tersebut adalah Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara serta Lampung, Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
sumber rri.co.id