Highlight

Apakah Catatan Dosa di Ramadhan Juga Dilipatgandakan?

Bulan Suci Ramadan membuat setiap amalan kebaikan umat dilipatgandakan. Namun apakah hal ini juga berlaku pada balasan perbuatan dosa.
Dikutip dari NU Online, memang setiap amalan di bulan puasa menjadi nilai yang berlipat-lipat. Hal itu karean Allah menurunkan rahmat-Nya di bulan yang mulia.
Jangankan menjalankan amalan, istirahat atau tidur orang berpuasa pun dinilai ibadah. Dari hadits riwayat Imam Muslim berikut ini menggambarkan betapa luasnya kemurahan itu yang artinya:
“Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Semua amal kebaikan anak manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan serupa hingga 700 kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya karena ia meninggalkan syahwat dan makanan demi Aku.' Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, yaitu satu kebahagiaan saat berbuka puasa dan satu kebahagiaan lainnya saat menemui Tuhannya. Sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah daripada bau kesturi,’” (HR Muslim).
Bagaimana dengan melipatgandakan catatan dosa, ditemukan keterangannya pada syarah hadits Riyadhus Shalihin karya As-Shiddiqi berikut ini. Menurutnya, amal pembalasan amal kejahatan tidak dilipatgandakan sebagaimana keterangan Surat Al-An’am ayat 160.
Sebuah kejahatan, menurutnya, akan diganjar dengan satu balasan yang setimpal. Namun demikian, pelipatgandaan balasan atas kejahatan mungkin saja terjadi karena sejumlah hal, termasuk karena dilakukan di bulan-bulan mulia, antara lain bulan Ramadhan.
“(Tetapi bila ia terpikir untuk berbuat kejahatan dan ia kemudian melakukannya, niscaya Allah mencatatnya sebagai sebuah kejahatan saja), dalam riwayat Ahmad disebutkan tambahan ‘dan (dosa itu) tidak dilipatgandakan.’
Surat Al-An’am ayat 160 menunjukkan hal ini, ‘(Kejahatan) Seseorang tidak dibalas kecuali dengan yang setimpal.’ Namun, dosa itu juga kadang dilipatgandakan karena keagungan waktu atau tempat seperti bulan-bulan terhormat, Ramadhan, atau Makkah; atau karena kemuliaan pelakunya dan kekuatan makrifat serta kedekatannya dengan Allah.