Langgar Protokol, Pengunjung Pasar Manfaatkan Kelengahan Petugas
Beberapa pasar tradisional di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, saat ini mulai ramai dipadati pembeli.
Sayangnya,
pengunjung mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak menggunakan
masker seperti terlihat di Pasar Bawah Dompu, padahal terdapat aturan
petugas akan mengusir pengunjung jika tidak menggunakan masker.
Karena
itu, pengunjung pasar Bawah Dompu, lebih memanfaatkan kelonggaran
petugas berjaga di pintu masuk. Sebab penjagaan dan pengawasan biasanya
mulai pukul 08.00 Wita pagi, sementara, aktifitas di pasar terbesar di
Kabupaten Dompu ini, dimulai sejak pukul 04.00 Wita.
Salah
satu pengunjung, Hasnah berasalan, tidak terbiasa menggunakan masker
dalam berakifitas. merasa tidak dapat bernafas, sehingga sengaja belanja
di pasar pada pagi hari, menghindari pengusiran petugas.
“Ada di motor, sengaja gak dipakai sebab gak bisa bernafas,” katanya sambil berlalu, Senin (18/5/2020).
Hal
yang sama juga dilakukan Sidik, kuli panggul pasar bawah Dompu. Sidik
pernah mencoba menggunakan masker saat mengangkat barang, namun tidak
dapat bergerak leluasa.
“Edeee, sesak nafas bang,” katanya singkat.
Hasnah
dan Sidik sadar, pasar memiki potesni penyabaran Covid-19, namun akibat
tuntutan ekonomi dan kenyamanan maka protokol kesehatan itu diabaikan.
Terpisah, Kepala Basar Bawah Dompu Muzakir Akbar mengakui, saat pagi banyak pengunjung pasar mengabaikan protokol kesehatan.
Atas
itu, lanjut Muzakir, pihaknya tidak dapat berbuat banyak, akibat
minimnya personel. Muzakir mengharapkan, ada dukungan penuh dari Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Dompu untuk membantu
personel pengamanan.
“Ya kami berharap adalah bantuan petugas yang bisa di gilir, terutama pada pagi hari,” pintanya.
Muzakir
juga mengakui kesulitan menerapkan Physical Distancing, khususnya bagi
pengunjung. Lorong-lorong yang sempit ditambah banyaknya pengunjung,
membuat cara itu tidak dapat dilakukan dengan optimal. Untungnya
lapak-lapak pedagang memiliki jarak 2 meter, sehingga dengan sendirinya
ada jarak physical disthancing, khususnya pedagang yang menempati
lapak-lapak tersebut.
"Tapi kami masih
mengalami kesulitan juga menata pedagang lesehan yang berada diarea luar
pasar. Pedagang-pedagang ini merupakan pedagang musiman dan pedagang
sayur mayur," ujarnya.