Pandemi Covid Tak Surutkan UKM Sambel Berinovasi
Pandemi Covid-19 menghantam ekonomi. Namun dengan inovasi pelaku
ekonomi khususnya UKM kuliner bisa tetap hidup. Kondisi itulah yang
dialami Cak Mono, pelaku UKM dengan brand eSambelin.
Setelah terbilang sukses meraup pasar untuk produk sambel kemasan dengan brand eSambelin, langkah Darmono (Cak Mono) terus melaju.
Cak Mono melakukan inovasi dan pengembangan produk eSambelin dengan menelurkan produk baru bertajuk GoTerKa, alias Goreng Teri Kacang.
“Sebagai UKM, kita harus terus berinovasi dan mampu melihat peluang yang ada, terlebih di era pandemi Covid-19 ini,” tandas Cak Mono, Selasa (9/6/2020).
"Bila produk sambel eSambelin dikenal dengan super pedasnya, GoTerka diracik dengan rasa khas gurih dan renyah,” sambung Cak Mono.
Bagi Cak Mono, inovasi produk GoTerKa ini lebih fokus menyasar pasar kaum ibu (perempuan) dan karyawan perkantoran untuk lebih mudah dan praktis menjadi menu lauk.
"Apalagi, dengan keadaan seperti sekarang ini dimana kita kebanyakan untuk ngantor membawa makanan sendiri dari rumah. Dan GoTerKa pas dan praktis sebagai pendamping menu makan siang,” kata Cak Mono sedikit berpromosi.
Soal kualitas dan rasa, Cak Mono meyakini produk barunya kompetitif bila dibandingkan produk sejenis di pasaran. "GoTerKa itu perpaduan dari teri Medan yang terkenal karena kualitas super dan kacang tanah, serta irisan bawang putih dan cabai merah super,” papar Cak Mono.
Ada dua kemasan yang ditawarkan, yakni kemasan cup dengan berat 100 gram seharga Rp30 ribu dan kemasan botol dengan berat 250 gram Rp70 ribu.
"Saya mengolah sendiri bahan-bahan GoTerKa dengan sangat higienis, bahkan tetap tanpa bahan pengawet,” kata Cak Mono yang warga Kebun Jeruk, Jakarta Barat itu.
Meski terbilang baru, namun respon positif sudah mulai terlihat dari para konsumen. "Sudah banyak yang memesan GoTerka. Dan saya tetap memakai pola marketing online via Facebook, Instragram, dan media sosial lainnya. Saya juga memanfaatkan grup Whaatsap (WA) dan jaringan dari teman-teman kantor,” jelas Cak Mono.
Hanya saja, Cak Mono mengakui, promosi dari mulut ke mulut yang melambungkan produk-produk eSambelin di pasar. "Banyak testimoni akan kualitas dan rasa produk eSambelin di medsos, yang membuat pangsa pasar kian meluas ke seluruh Indonesia,” kata Cak Mono.
Ke depan, Cak Mono akan terus mengembangkan produk sambel kemasan, yang saat ini sudah memiliki lima varian rasa. Yaitu, original, pete, cumi, tongkol, dan teri.
"Pokoknya, saya masih terus fokus sekitar varian sambel. Karena, Indonesia ini kaya akan varian sambel dan hampir setiap daerah mempunyai varian tersendiri. Yang jelas, eSambelin berusaha terus memanjakan lidah konsumen yang kangen dengan sambel rumahan dari daerah asal konsumen di seluruh Indonesia,” pungkas Cak Mono.
sumber rri.co.id
Setelah terbilang sukses meraup pasar untuk produk sambel kemasan dengan brand eSambelin, langkah Darmono (Cak Mono) terus melaju.
Cak Mono melakukan inovasi dan pengembangan produk eSambelin dengan menelurkan produk baru bertajuk GoTerKa, alias Goreng Teri Kacang.
“Sebagai UKM, kita harus terus berinovasi dan mampu melihat peluang yang ada, terlebih di era pandemi Covid-19 ini,” tandas Cak Mono, Selasa (9/6/2020).
"Bila produk sambel eSambelin dikenal dengan super pedasnya, GoTerka diracik dengan rasa khas gurih dan renyah,” sambung Cak Mono.
Bagi Cak Mono, inovasi produk GoTerKa ini lebih fokus menyasar pasar kaum ibu (perempuan) dan karyawan perkantoran untuk lebih mudah dan praktis menjadi menu lauk.
"Apalagi, dengan keadaan seperti sekarang ini dimana kita kebanyakan untuk ngantor membawa makanan sendiri dari rumah. Dan GoTerKa pas dan praktis sebagai pendamping menu makan siang,” kata Cak Mono sedikit berpromosi.
Soal kualitas dan rasa, Cak Mono meyakini produk barunya kompetitif bila dibandingkan produk sejenis di pasaran. "GoTerKa itu perpaduan dari teri Medan yang terkenal karena kualitas super dan kacang tanah, serta irisan bawang putih dan cabai merah super,” papar Cak Mono.
Ada dua kemasan yang ditawarkan, yakni kemasan cup dengan berat 100 gram seharga Rp30 ribu dan kemasan botol dengan berat 250 gram Rp70 ribu.
"Saya mengolah sendiri bahan-bahan GoTerKa dengan sangat higienis, bahkan tetap tanpa bahan pengawet,” kata Cak Mono yang warga Kebun Jeruk, Jakarta Barat itu.
Meski terbilang baru, namun respon positif sudah mulai terlihat dari para konsumen. "Sudah banyak yang memesan GoTerka. Dan saya tetap memakai pola marketing online via Facebook, Instragram, dan media sosial lainnya. Saya juga memanfaatkan grup Whaatsap (WA) dan jaringan dari teman-teman kantor,” jelas Cak Mono.
Hanya saja, Cak Mono mengakui, promosi dari mulut ke mulut yang melambungkan produk-produk eSambelin di pasar. "Banyak testimoni akan kualitas dan rasa produk eSambelin di medsos, yang membuat pangsa pasar kian meluas ke seluruh Indonesia,” kata Cak Mono.
Ke depan, Cak Mono akan terus mengembangkan produk sambel kemasan, yang saat ini sudah memiliki lima varian rasa. Yaitu, original, pete, cumi, tongkol, dan teri.
"Pokoknya, saya masih terus fokus sekitar varian sambel. Karena, Indonesia ini kaya akan varian sambel dan hampir setiap daerah mempunyai varian tersendiri. Yang jelas, eSambelin berusaha terus memanjakan lidah konsumen yang kangen dengan sambel rumahan dari daerah asal konsumen di seluruh Indonesia,” pungkas Cak Mono.
sumber rri.co.id