Zona Merah, Demak Bersatu Melawan Covid-19
DEMAK – Kabupaten Demak menjadi salah satu dari tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah yang masuk zona merah Covid-19.
Sekretaris Daerah Kabupaten Demak selaku juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Singgih Setyono menyampaikan, setelah mendapatkan surat dari Gubernur Jawa Tengah terkait penanganan Corona di tiga daerah di Jawa Tengah yang zona merah, Pemerintah Kabupaten Demak langsung mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
“Untuk mengatasi hal ini, Pemkab Demak langsung mengambil langkah nyata seperti pembatasan kegiatan di Simpang Enam pada hari Jumat sampai dengan Senin, pembatasan jam operasional pasar hanya sampai jam 12.00 WIB setiap harinya, dan penindakan pada masyarakat yang masih membandel tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak,” terang Singgih saat konferensi pers di ruang tunggu Kantor Sekda, Selasa (16/6/2020).
Sekarang, lanjut Singgih, penyebaran Covid-19 di Demak melalui transmisi lokal. Karenanya, diharapkan masyarakat lebih waspada.
“Pada awalnya memang penyebaran Covid-19 di Demak disumbang dari penularan luar daerah, namun sekarang penularan sudah melalui transmisi lokal,” kata Singgih.
Karenanya, Singgih meminta warga Demak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, dengan selalu memakai masker saat keluar rumah, selalu menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan, serta selalu mencuci tangan pakai sabun setiap selesai melakukan pekerjaan.
“Dengan disiplin melakukan tiga hal tersebut kita sudah mengurangi tertularnya Covid-19 sampai 90 persen,” tuturnya.
Diceritakan, keenam orang yang terpapar Covid-19 tersebut berdomisili di luar Demak. Di mana, lima orang karyawan menjalani isolasi mandiri di rumah dan satu orang menjalani isolasi mandiri di gedung BKPP Karangtengah.
“Yang bersangkutan tidak mau pulang ke daerahnya karena khawatir akan menularkan penyakit tersebut kepada orang tuanya yang dalam kondisi sakit-sakitan,” imbuhnya.
Terkait keputusan apakah PT Reckitt Benckiser Indonesia akan ditutup atau tidak, lanjutnya, akan menunggu hasil test tersebut.
“Dari hasil rapid hari ini akan menjadi pertimbangan apakah perusahaan akan ditutup atau tetap dibuka dengan pengawasan protokol kesehatan,” pungkas Singgih.
sumber jatengprov.go.id
Sekretaris Daerah Kabupaten Demak selaku juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Singgih Setyono menyampaikan, setelah mendapatkan surat dari Gubernur Jawa Tengah terkait penanganan Corona di tiga daerah di Jawa Tengah yang zona merah, Pemerintah Kabupaten Demak langsung mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
“Untuk mengatasi hal ini, Pemkab Demak langsung mengambil langkah nyata seperti pembatasan kegiatan di Simpang Enam pada hari Jumat sampai dengan Senin, pembatasan jam operasional pasar hanya sampai jam 12.00 WIB setiap harinya, dan penindakan pada masyarakat yang masih membandel tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak,” terang Singgih saat konferensi pers di ruang tunggu Kantor Sekda, Selasa (16/6/2020).
Sekarang, lanjut Singgih, penyebaran Covid-19 di Demak melalui transmisi lokal. Karenanya, diharapkan masyarakat lebih waspada.
“Pada awalnya memang penyebaran Covid-19 di Demak disumbang dari penularan luar daerah, namun sekarang penularan sudah melalui transmisi lokal,” kata Singgih.
Karenanya, Singgih meminta warga Demak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, dengan selalu memakai masker saat keluar rumah, selalu menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan, serta selalu mencuci tangan pakai sabun setiap selesai melakukan pekerjaan.
“Dengan disiplin melakukan tiga hal tersebut kita sudah mengurangi tertularnya Covid-19 sampai 90 persen,” tuturnya.
Terkait adanya enam orang karyawan PT PT
Reckitt Benckiser Indonesia (PT Baygon) yang terpapar Covid-19, Singgih
menyampaikan, untuk mempercepat penanganan Covid-19, Pemerintah
Kabupaten Demak melakukan rapid test pada semua karyawan tersebut, Selasa (16/6/2020).
“Sasarannya adalah 250 orang karyawan PT tersebut dan rapid test kita lakukan pada Selasa ini (16/6/2020), dan masih menunggu hasil swab test,” jelas Singgih.Diceritakan, keenam orang yang terpapar Covid-19 tersebut berdomisili di luar Demak. Di mana, lima orang karyawan menjalani isolasi mandiri di rumah dan satu orang menjalani isolasi mandiri di gedung BKPP Karangtengah.
“Yang bersangkutan tidak mau pulang ke daerahnya karena khawatir akan menularkan penyakit tersebut kepada orang tuanya yang dalam kondisi sakit-sakitan,” imbuhnya.
Terkait keputusan apakah PT Reckitt Benckiser Indonesia akan ditutup atau tidak, lanjutnya, akan menunggu hasil test tersebut.
“Dari hasil rapid hari ini akan menjadi pertimbangan apakah perusahaan akan ditutup atau tetap dibuka dengan pengawasan protokol kesehatan,” pungkas Singgih.
sumber jatengprov.go.id