Highlight

Wisata Bromo Bakal Dibuka, Tapi Ada Syaratnya

Wisata ke Gunung Bromo, Jawa Timur akan segera dibuka, itu setelah ditutup beberapa bulan akibat pandemi Covid-19. Rencana pembukaan itu berdasarkan kesepakatan penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) wisata ke Gunung Bromo dalam masa transisi tatanan kehidupan baru antara Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) dan empat kepala daerah (Kabupaten Malang, Lumajang, Pasuruan, dan Probolinggo).
Kepala Balai Besar TNBTS, John Kennedy mengungkapkan, nantinya wisata ke Gunung Bromo akan dibuka secara bertahap berdasarkan kapasitas pengunjung.
"Dibuka hanya dengan kapasitas pengunjung sekitar 20 persen saja. Nanti kalau kondisinya semakin membaik, maka bisa ditambah kapasitasnya. Tetapi jika ada kejadian, bisa jadi ditutup lagi," ungkap John, Rabu (01/7/2020).
Estimasi jumlah pengunjung sebesar 20 persen itu sebanyak 739 orang per hari. Padahal jika kondisi normal jumlah wisatawan bisa mencapai seribu lebih.
"Semua menggunakan sistem booking online. Meski dibuka, tidak semua akses boleh dikunjungi wisatawan. Naik tangga ke Gunung Bromo tidak boleh karena masih dalam perbaikan," katanya.
Sedangkan akses wisata ke penanjakan, kata dia, hanya dibatasai 167 orang per hari. Bagi wisatawan melakukan booking online ke penanjakan, mereka akan mendapatkan tiket dengan warna berbeda demi memudahkan petugas mendeteksi jumlah pengunjung berdasarkan kapasitas.
"Nanti akan dijaga ketat oleh petugas, termasuk bantuan personil TNI/Polri. Semua wisatawan pasti ingin ke penanjakan, tetapi harus ada pembatasan jumlah sesuai protokol kesehatan," tutur John.
Selain dibatasi, setiap wisatawan yang masuk ke wilayah Gunung Bromo juga harus mentaati beragam peraturan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun sebelum memasuki area wisata.
"Kita hanya menyiapkan tempat taman nasional, keputusan pembukaan semua tergantung dari gugus tugas e kepala daerah," pungkasnya.
sumber rri.co.id