Highlight

Ini Tantangan ODHA Selama Pandemi COVID-19

 

Seluruh sendi kehidupan manusia terdampak pandemi COVID-19. Kondisi itu salah satunya dirasakan masyarakat kelompok rentan dan orang dengan HIV/Aids (ODHA).

Relawan Yayasan Komunitas Peduli Aids, Afrizal Hafizt mengakui, pagebluk korona menimbulkan tantangan dalam pengobatan bagi ODHA di Kota Denpasar.

Relawan Yayasan Komunitas Peduli Aids, Afrizal Hafizt. (Istimewa)

"Karena pandemi ini, ODHA sering pindah, banyak yang pindah kampung, dan pengobatan atau terapi yang telah dilakukan terputus, atau mereka minta rujukan untuk di kampung," ungkapnya kepada RRI di Denpasar, Senin (10/8/2020).

Ketersediaan obat kata Hafizt juga terbatas selama pandemi COVID-19. Pasokan obat antiretroviral (ARV) disebut tidak sebanyak biasanya. Hal itu diakibatkan oleh tersendatnya pengiriman ARV yang diimpor dari India.

"Karena pandemi, itu terhambat. Jadi, yang biasanya ODHA mendapatkan untuk stok satu bulan, 30 butir, sekarang hanya bisa diberikan 15 hari atau 15 butir. Harus dipecah sama yang lain. Itu untuk jenis FTC," ujarnya.

Selain itu, kendala juga dirasakan dalam penyuluhan dan pengecekan. ODHA disebut takut tertular korona ketika menjalani proses tersebut.

"Selanjutnya, lokasi teman-teman komunitas juga banyak yang ditutup selama pandemi, dan mereka beralih ke online. Dan petugas lapangan memberikan edukasi dan penyuluhan secara virtual. Jadi jangkauannya atau pendekatannya lebih ekstens," tutup Afrizal Hafizt.