Tidak Ada Efikasi Vaksin Mencapai 100%
Pakar Imunisasi, dr. Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, tidak ada efikasi vaksin yang angkanya mencapai 100 persen.
“Ada yang 78 persen, ada juga yang mencapai 90 persen. Ini artinya masih ada kemungkinan 10- 25 persen tertular penyakit. Tetapi sakitnya tidak berat dan tingkat infeksi juga akan turun drastis sehingga dapat mengurangi angka yang meninggal dan beban rumah sakit,” ungkap Elizabeth, Senin (11/1/2021).
Elizabeth menyampaikan, efikasi vaksin 65 persen tetap bermanfaat untuk perlindungan diri, keluarga dan orang lain.
“Efikasi 65 persen ini masih lebih baik daripada tidak ada sama sekali perlindungan. Apalagi saat ini rumah sakit sudah semakin penuh. Kita butuh vaksin Covid-19 untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menekan angka penularan virus,” tandasnya.
Elizabeth menyebut, untuk menentukan efikasi suatu vaksin, para peneliti dan pakar tentu tidak sembarang dalam menentukan aturan.
Seperti diketahui, WHO memberikan syarat minimal efikasi vaksin sebesar 50 persen, sehingga jika ada 100 orang disuntik, maka minimal 50 orang kebal.
“Kenyataannya vaksin-vaksin Covid-19 ini mampu memiliki efikasi di atas 50 persen. Ada yang keluar nilai efikasinya 78 persen di Brazil, ada yang sampai mendekati 90 persen, bahkan di atas 90 persen. Artinya, kita tidak usah pilih-pilih merek. Selama efikasi di atas 50 persen dan memperoleh izin penggunaan dari BPOM, sudah pasti aman, bermutu, serta berkhasiat,” ujarnya.
Adapun penilaian yang telah dikeluarkan oleh Badan POM terhadap efikasi dari vaksin Covid-19 adalah 65.3 persen, hal ini menunjukan vaksin ini diyakini mampu menurunkan penularan sebesar 65.3 persen dan lebih tinggi dari ketentuan WHO untuk efikasi minimal vaksin Covid-19.